Senin, 17 Mei 2010

C. GANGGUAN RETT



                  Gangguan RETT dikenalkan oleh Andreas Rett (1965). Sindrom Rett adalah penyakit degeneratif, ketidak mampuan yang semakin hari semakin parah (progresif). Gangguan REET lebih cenderung menyerang anak perempuan, 22 anak perempuan yang mengalami perkembangan normal selama sekurangnya enam bulan, diikuti oleh pemburukan perkembangan yang menakutkan.   Prevalensi kejadian antara    6–7 per 100.000 anak perempuan.
                  Gangguan REET dapat dilihat sejak usia menginjak 6 bulan hingga 18 bulan. Yang dapat terlihat adalah pertumbuhan kepala yang lambat dan identik dengan kehilangan kemampuan menggunakan gerak tangan yang sempurna.

Adapun kriteria diagnostik sindrom RETT menurut DSM-IV adalah sebagai berikut:
A. Awal:
  1. Perkembangan pranatal dan perinatal yang tampaknya normal.
  2. Perkembangan psikomotor yang tampaknya normal selama lima bulan pertama setelah lahir.
  3. Lingkaran kepala yang normal saat lahir.

B. Setelah periode perkembangan normal:
  1. Perlambatan pertumbuhan kepala antara usia 5 dan 48 bulan.
  2. Hilangnya keterampilan tangan bertujuan yang sebelumnya telah dicapai antara usia 5 dan 30 bulan dengan diikuti perkembangan gerakan tangan stereotipik (misalnya, memuntirkan tangan atau mencuci tangan).
  3. Hilangnya keterlibatan sosial dalam awal perjalanan (walaupun seringkali interaksi sosial tumbuh kemudian).
  4. Terlihatnya gaya berjalan atau gerakan batang tubuh yang terkoordinasi secara buruk.
  5. Gangguan parah pada perkembangan bahasa ekspresif dan reseptif dengan retardasi psikomotor yang parah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar