Kamis, 24 Desember 2009

INGATAN(MEMORY)


2.1 PENGERTIAN MEMORY
          Memori merupakan simpanan informasi - informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memory adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memory memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.

2.2  TEORI-TEORI MEMORY
      Teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga proses memori, seperti berikut :
1.      Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang  dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :
a.    Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera    dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya        adalah seorang anak yang menginginkan barang yang sangat ia mau,       apabila tidak dibelikan, ia akan menangis sekeras- kerasnya. Kelakuan      tersebut bisa tersimpan di otak mereka karena dengan menagis sekeras-    kerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau.
b.    Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman    dan pengetahun ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yang        sering jalan kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja tempat       tersebut.

2.      Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut. Proses ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori (sensori memori, memori jangka pendek, atau memori jangka panjang). Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicata, yaitu interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.

Interval dapat dibedakan atas :
a.       Lama Interval yaitu menunjukan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan sampai ditimbulkan kembali bahan itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan retensi.
b.      Isi Interval yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivetas tersebut akan merusak atau menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan kelupaan.

3.      Retrieval adalah pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat, yaitu :
a.       Recall yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan cues. Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara.
b.      Recognition yaitu mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya. Contohnya Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
c.       Redintegrative yaitu proses meningat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat banyak hal tentang tokoh tersebut.


Perbedaan antara recall dan recognition menunjukan adanya fungsi petunjuk mengingat dalam recognition. Petunjuk ini membantu organisme mengenali informasi yang akan diingat khususnya memori jangka panjang.
Pendekatan Information-Processing menyatakan bahwa memori dapat dipahami melalui tiga proses, yaitu enconding, storage, dan interval. Tapi dalam proses tersebut terlibat tiga sistem memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).



2.3 MEMORI SENSORIS
            Memori sensoris adalah ingatan sementara dari informasi sensoris setelah suatu stimulus dihilangkan. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut. Jenis sensori memori ada dua, yaitu auditory sensory memory dan visual sensory memory. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh Sperling, dapat disimpulkan bahwa kemampuan memproses informasi melalui penginderaan jauh lebih baik daripada laporan sederhana secara verbal. Hal ini dikarenakan setelah kita melakukan scanning suatu data orang itu memberikan image pada data tersebut.
            Visual sensory memory tidak dapat bertahan lama dan terjadi sangat cepat yaitu sekitar seperempat sampai setengah detik. Berdasarkan beberapa penelitian eksperimen, disimpulkan bahwa individu hanya dapat mengingat empat sampai lima dari duabelas item yang ditampilkan kepada individu dengan sangat cepat. Apabila kita tidak fokus atau memberi atensi pada suatu data, maka syaraf penglihatan kita akan dapat mencatat semua informasi yang dapat kita lihat. Namun, kita hanya dapat memfokuskan perhatian pada informasi atau data yang terproyeksi pada bagian sentral mata, yaitu fovea. Sedangkan syaraf peripheral penglihatan kita kurang sensitif dalam menerima data informasi dalam lingkup yang besar dan dalam memindahkan fokus penglihatan mata ketika terjadi pergerakan/pergantian data dan ada cahaya yang dideteksi.
            Pada saat kita memberi atensi pada suatu informasi visual, maka informasi tersebut akan ditransfer ke dalam Memori jangka Pendek (Short Term Memory). Apabila kita gagal dalam memberi atensi, maka konsep yang didapat dari informasi tersebut akan hilang atau terlupakan dan akan tergantikan dengan informasi baru yang telah dikodekan. Walaupun informasi yang didapat tanpa pemberian atensi tersebut akan cepat hilang, namun informasi tersebut setidaknya dapat dipertahankan lebih lama dengan cara mempersepsikan informasi yang baru tersebut dengan cara menggabungkannya dengan informasi lain sebelumnya. Contohnya ketika seseorang diperlihatkan sekilas cahaya pada sebuah lingkaran dalam suatu ruangan yang gelap, orang tersebut menghubungkannya dengan lampu mobil di jalan raya. Jadi, memori tersebut akan muncul sebagai kombinasi antara keduanya dan dihubungkan dengan satu tema, yaitu kilasan cahaya.

2.4 MEMORI JANGKA PENDEK (SHORT TERM MEMORY)
      Memori jangka pendek atau sering disebut dengan Short Term memory atau working memory adalah kemampuan yang paling mendasar dari individu untuk merecall suatu item atau untuk mengingat asosiasi tidak lama atau secara singkat setelah menerima informasi tersebut. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam diri kita pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya rehearsal (mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya) atau encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh kongkrit proses encoding adalah seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat. Short Term Memory ditentukan oleh kecepatan penampilan informasi dan jumlah item yang bisa diingat. STM akan lebih mudah diaktifkan ketika kita dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang ditampilkan.
Jadi ketika kita tidak dapat mengingat suatu informasi, berarti kita tidak benar-benar memberi atensi pada saat itu. STM berhubungan dengan kesadaran atau mengandung isi kesadaran yaitu apa yang kita pikirkan secara aktif pada waktu tertentu. Jadi misalnya kita ditanya tentang siapa presiden pertama di Indonesia, maka kita melakukan pencarian data pada Long Term Memory (LTM) dan kemudian ditampilkan dalam kesadaran (STM).
            Memori pada STM lebih tahan lama dibandingkan dengan sensory memory. Kapasitas STM ini biasanya kurang lebih dari 7 plus minus dua item. Satu tes klasik untuk mengukur kapasitas STM adalah digit span test, yaitu tes yang dilakukan dengan cara membacakan beberapa item pada subyek dengan jeda waktu yang sama kemudian subyek diminta untuk mengulangi item-item tersebut. Kebanyakan orang dewasa tidak mengalami kesulitan untuk melakukan hal ini sepanjang item yang diberikan tidak lebih dari 6 atau 7 item.
Ada 2 cara untuk meningkatkan STM, yaitu:
  1. Rehearsal : adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi dalam STM.
  2. Encoding : adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).
Retrieval adalah suatu proses untuk menemukan memori yang disimpan dan membuatnya menjadi dapat digunakan.
Ada 2 jenis retrieval, yaitu:
1.      Recognition : adalah mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.
2.      Recall : adalah mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan cues.
            Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara.
2.5 TEORI EKSPERIMEN SERIAL POSITION EFFECT
Serial position effect ada 2 yaitu:
1. Primacy portion
         Pada umumnya kita lebih mengacu pada bagian pertama dari list sebagai primary portion dari serial position curve. Primacy di sini maksudnya adalah bagian pertama dari list yang dipelajari. Primacy effect biasanya merujuk pada ketepatan untuk merecall posisi awal dari list. Primacy ada 2 tipe yaitu:
a.   A strong primacy effect yaitu tingginya ketepatan untuk merecall item awal dari suatu list, biasanya karena rehearsal yang cukup.
b.      A weak primacy effect yaitu rendahnya ketepatan untuk merecall item awal yang diakibatkan karena kurangnya rehearsal.
2. Recency portion
         Merupakan final portion dari serial position effect. Recency effect biasanya mengacu pada ketepatan untuk merecall item terakhir dari suatu list. Recency primacy effect adalah pembagian/perbedaan daerah yang benar.
Recency portion ini terdiri dari 2 tipe yaitu:
a.       High recency yaitu ketepatan yang tinggi untuk merecall item terakhir dari suatu list.
b.      Low recency artinya portion dari list hampir semuanya tidak dapat di recall.
Free recall dilakukan melalui 2 proses yaitu:
a.      Active traces/fading vestiges pada item terakhir
b.      More durable structural alterations steering recall pada awal dan tengah
Berdasarkan hasil penelitian (Murdock, 1962) bahwa pada middle portion dari list ketepatan untuk merecall sangat rendah. Pada item pertama rehearsalnya cukup sehingga dapat merecallnya dari Long Term Memory tetapi pada middle item tidak punya cukup waktu untuk melakukan rehearsal sehingga ketepatan untuk merecall juga lemah dan pada item terakhir tidak berpengaruh.
Glanzer dan Cunitz (1966) menunjukkan 15 item pada subeknya kemudian meminta mereka untuk menghitung mundur selama 10 atau 30 detik dan terakhir meminta mereka untuk merecall item tersebut. Berbeda dengan grup lain yang diminta untuk merecall dengan segera ( 0 second delay), grup yang diminta untuk menghitung sebelum merecall menunjukkan recency yang sangat rendah. Menurut Postman dan Phillips (1965), delay waktu yang lebih lama hampir menghilangkan memori item akhir karena mengeliminasi rehearsal pada item akhir tetapi recall pada sisa item lain tidak terpengaruh. Jadi item awal punya kesempatan besar untuk covertly rehearsed dan ditransfer ke LTS(Long Term Storage) sementara penghitungan mundur merusak memori pada item akhir. Adanya jeda waktu akan membantu subyek dalam membedakan item awal dan akhir serta dia akan memberikan poin yang berbeda.
Primary portion dari list tidak dipengaruhi secara essensial oleh tugas untuk menghitung tersebut. Item awal dari list diletakkan pada penyimpanan memori jangka panjang untuk mempertahankan informasi ketika diminta 30 detik menghitung yang ditambahkan antara pembelajaran dengan recall. Oleh karena itu, hampir semua recent item rentan terhadap gangguan sehingga harus disimpan pada STM.
Selain itu, Glanzer juga menunjukkan bagaimana 2 portion serial portion curve juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Penyediaan waktu yang lebih per item selama studi sebenarnya tidak berpengaruh pada recency portion dari list tetapi merubah primary portion dari list tersebut. Penambahan waktu untuk rehearsal tidak membuat subyek mampu menyimpan item awal lebih lama dalam LTM.
Penelitian yang dilakukan oleh Brown (1958) dan Peterson and Paterson (1959), menjelaskan bahwa kelupaan bisa terjadi selama mempelajari materi baru. Di dalam eksperimen yang dilakukan oleh mereka itu, stimulus yang berupa tiga huruf sederhana diberikan pada subjek. Kemudian diikuti dengan pemberian tiga buah angka. Subjek dihadapkan pada stimulus, lalu mulai menghitung mundur dua kali per detik. Hal ini tentu saja mencegah rehearsal dari ketiga huruf tersebut. Sangat mengejutkan bahwa huruf-huruf dilupakan begitu cepat walaupun STM tidak begitu penuh, yaitu 50% kehilangan setelah 3 detik. Recall tersebut dapat sempurna apabila delay-nya 0 detik.
Peterson mengemukakan bukti-bukti dari kerusakan sederhana dari fungsi STM. Dengan bertambahnya periode waktu, maka semakin berkurang informasi yang dapat bertahan di STM.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya informasi dapat bertahan di STM yaitu:
1.      Rehearsal, jika subyek melakukan rehearsal maka Informasi pada STM dapat bertahan selama 15-20 menit. Sedangkan bila subyek tidak melakukan rehearsal maka kemampuannya berkurang menjadi <15>
2.      sejauh mana materi yang baru tersebut diasosiasikan dengan informasi yang ada dalam LTM.
3.      Motivasi individu untuk mengingat informasi yang telah diberikan. Pada salah satu subyek, kapasitas STM yang didapat lebih tinggi karena rasa ingin tahu subyek untuk mengukur kemampuan memorinya sangat tinggi sehingga ia termotivasi untuk berusaha mengingat informasi yang telah diberikan.

Contoh Aplikasi Percobaan Sperling (Selective Attention)
a.       Pada saat kuliah sedang berlangsung, secara visual mahasiswa dapat atau menerima stimulus penglihatan semua hal yang ada di sekitarnya. Namun mahasiswa membatasi perhatiannya terhadap stimulus tertentu saja, yaitu pada dosen yang sedang mengajar.
b.      Di suatu pertunjukan musik atau sebuah konser tunggal seorang penyanyi seperti Krisdayanti yang diiringi sejumlah alat musik atau orkestra, penonton yang hadir di sana tidak terlalu memperhatikan permainan dari orkestranya, melainkan perhatian mereka terpusat pada penampilan Krisdayanti yang sedang bernyanyi.
c.       Pada saat seorang siswa sedang belajar sambil mendengarkan musik, seringkali ia lebih dapat mendengar musik yang ia dengarkan daripada pelajaran yang sedang ia pelajari. Hal ini disebabkan karena ia lebih memilih memusatkan perhatiannya pada satu titik fokus yaitu musik yang ia dengarkan.
Contoh Aplikasi Percobaan Miller (Encoding à Chunking)
a.       Anak-anak kecil yang sedang belajar menghafal ayat-ayat pendek al-Qur’an. Mereka menghafal sedikit demi sedikit atau dengan memotong bagian ayat dalam sekali ucapan, lalu mereka mengulang-ulang potongan ayat tersebut sampai hafal. Lalu setelah hafal, mereka melanjutkan dengan potongan ayat yang lain, dan setelah semua potongan dihafal, mereka lalu menghafal secara keseluruhan.Mengelompokan daftar panjang tujuan untuk mempermudah pengelolaannya. Jika mempunyai banyak daftar yang harus dilakukan, mungkin akan membuat bingung, tetapi jika dikelompokkan akan lebih mudah untuk mengelolanya .

            Susunan otak terbentuk dari dua jenis sel, Glia dan Neuron [saraf]. Glia berfungsi  menunjang dan melindungi neuron/saraf. Glia-lah pemasok makanan ke otak. Sedangkan sel saraf membawa informasi dalam bentuk “pulsa listrik” yang dikenal sebagai“potensialaksi”. Dengan mengirim pulsa listrik itulah, antar sel saraf berkomunikasi. Lewat pulsa listrik itu pula perintah keseluruh tubuh dihantarkan melalui bahan kimia yg disebut “neurotransmitter”. Neurotransmitter dikirim pada celah yg dikenal sebagai “sinapsis”. Seekor serangga saja mempunyai jutaan sel saraf pada otaknya, sedangkan pada manusia memiliki 100 milyar neuron.

Otak terdiri dari 5 bagian utama yaitu :
1.Otak besar [serebrum]
         Serebrum berfungsi mengatur semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian, ingatan, kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan pusat semua perintah gerakan, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks. Pada permukaan otak besar yg berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang, terletak di belakang area motor, berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespons rangsangan. Selain itu, terdapat daerah “asosiasi” yg menghubungkan area motorik dan sensorik. “Asosiasi” berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Disekitar kedua area itu terdapat bagian yang mengatur kegiatan psikologis yang lebih tinggi. Misalnya, bagian muka merupakan pusat berpikir, seperti mengingat, menganalisis, berbicara, berkreasi, dan emosi. Pusat penglihatannya terdapat di bagian belakang.

2.Otak tengah [mesensefalon]
            Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Bagian atas otak tengah merupakan lobus optikus, mengatur refleks mata seperti terpejam saat terkena cahaya berelebihan dan mengontrol pusat pendengaran.



3.      Otak kecil [serebelum]
            Otak kecil berfungsi mengkoordinasi gerakan otot secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan berbahaya, gerak sadar normal tidak mungkin dilakukan.

4.      Sumsum sambung [medulla oblongata]
             Sumsum sambung menantarkan informasi dari sumsum tulang belakang ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi refleks fisiologis seperti detak jantung, tekanan darah, volume, kecepatan bernapas, dan gerak alat pencernaan. Dia juga mengatur gerak refleks lain seperti bersin, batuk dan berkedip. Berkedip memang tidak perlu proses belajar, sejak bayi manusia telah biasa berkedip. Proses belajar dan berpikir memang bukan tugas sumsum sambunng, melainkan tanggung jawab otak besar.

5.       Jembatan varol
             Jembatan varol ini berisi serabut saraf yg menghubungkan otak kecil bagian kiri dan otak kecil bagian kanan, dan juga menjembatani otak besar dengan sumsum tulang belakang.Belajar merupakan kegiatan fisik untuk menadapatkan pengetahuan. Sedangkan berpikir adalah proses aktif otak untuk menangkap atau merespon suatu stimulasi dari luar atau lingkungan. Ketika belajar dan berpikir, akan tumbuh hubungan-hubungan baru antar sel saraf lewat pulsa listrik tadi. Dan mengedarkan informasi ke seluruh tubuh lewat neurotransmitter. Inilah yg disebut “asosiasi”.

            Makain banyak asosiasi, makin aktif hubungan antar sel saraf, makin baik pula fungsi otak. Ini berarti orangnya cerdas dan minim lupa. Jadi kecerdasan dan daya ingat seseorang tergantung keaktifan kerjasama antar neuron tadi. Ada pula pendapat yg membagi otak hanya menjadi 2 bagian besar saja yaitu otak kiri dan otak kanan. Keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.

            Otak kiri menjadi pusat pengendali fungsi intelektual, seperti daya ingat, bahasa, logika, perhitungan, daya analisis dan pemikiran. Otak kanan mengedalikan fungsi mental, spontanitas, intuisi, sikap, dan emosi. Termasuk juga mimpi, warna, hubungan antar ruang dan dimensi, gambar, musik/irama, gerak dan tari, kesenian, kreativitas, imajinasi, orisinilitas, daya cipta dan bakat artistik.

            Pendek kata otak adalah komputer yg bisa berkreasi. Dia juga bisa menambah atau mengurangi informasi. Otak memang sering diidentikan dengan komputer. Otak dipersenjatai 2 memori dasar, yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang.

            Memori jangka pendek identik dengan RAM pada komputer. Disini informasi hanya disimpan sementara, setelah komputer dimatikan semua informasi akan hilang. Informasi yg diterima panca indera mengendap dengan singkat di memori kerja ini. Memory jangka pendek mungkin untuk mengingat sesuatu buat sementara waktu, misalnya nomor telepon, usai menelopon, mungkin sudah lupa nomornya. Informasi baru akan tersimpan dalam jangka panjang setelah diproses lewat perubahan kimia dan listrik pada sel-sel saraf.

Tingkat kesadaran manusia terbagi dalam 4 tingkatan :
1.      Dalam keadaan sadar / terjaga Vibrasi otak berada pada kisaran 14 – 21 Herts, biasa disebut tingkat Beta.
2.      Dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar atau bermimpi yg disebut tingkat Alpha dengan vibrasi otak berkisar di angka 7-14 Hz
3.      Selanjutnya tingkatan dalam alam bawah sadar dlm vibrasi otak pada kisaran 4-7 Hz dan disebut Theta. Ditingkat ini sangat efektif untuk hipnotis.
4.      Terakhir ditingkat Delta pada kisaran 1,5 – 4 Hz yaitu keadaan tertidur lelap. Pada kondidi ini sangat mudah ditanamkan ingatan atau sugesti tanpa penolakan, efektif utk “cuci otak”.



CONTOH KASUS

Wahyu senang sekali apabila menceritakan tentang perjalanan hidupnya. Ketika muda, beliau adalah seorang adipati dengan banyak bawahan. Orang tuanya tergolong orang yang terpandang di daerahnya. Beliau hafal lokasi yang bersejarah, di masa jayanya. Namun demikian, untuk masa sekarang, beliau lebih mudah lupa tentang jadwal makan. Beliau akan menanyakan tentang menu makan siang, padahal makan siang baru saja selesai beberapa menit yang lalu.

Seorang psikologi menyatakan bahwa kasus seperti Wahyu ini banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dimana terdapat jenis ingatan yang masih mudah digali kembali namun ada jenis ingatan tertentu yang lebih mudah hilang.

Menurut pendapat kelompok kami daya ingat setiap usia itu berbeda. Contohnya di usia muda kita masih dapat mengingat ilmu pelajaran, tetapi seiring dengan usia ilmu yang sudah kita gali akan menjadi nihil bila kita tidak berusaha mengingatnya kembali.


REFERENSI:
Almazini.P. Mengoptimalkan Daya Ingat. www.makelarz.blogspot.com. 19 September 2008.
Hilary. Memory Otak. http://hi4ry.worspress.com/. 23 Oktober 2007.
NN. Memori Jangka Pendek. www.groups.yahoo.com. 19 September 2008.
N.N. Meningkatkan Daya Ingat. http://www.e-edukasi.net. 19 September 2008.
Riyanti, D.B.P., Prabowo, H,. Puspitawati, I,. (1996) . Psikologi Umum 1: Seri Diktat Kuliah Editor: Hendro Prabowo. Jakarta. Fakultas Psikologi Gunadarma


 
TANYA JAWAB:

1.      Sampai kapan waktu kita mengingat pada jangka pendek? (danang, kelompok 2)
2.      Besar mana kapasitas memory manusia dan computer? (chyntia, kelompok 3)


Jawaban :

1.      Jangka waktu ingatan pada jangka pendek adalah 4 sampai 12 jam.

2.      Analogi otak manusia dan computer hamper sama. Yaitu sama-sama menyimpan ingatan. Tetap jelas memory otak manusia jauh lebih baik dari computer. Ditambah lagi jika seseorang dapat menjaga ingatannya agar tetap tersimpan dalam LMT(long term memory). Karena semakin ia mengulang-ulang semakin tertata baik ingatannya. Kapasitas memory manusia sebenarnya tidak terbatas selama semua ingatan tersusun baik di tambah lagi jika ingatan-ingatan di simpan dalam LTM yang sifatnya permanen dan tak terbatas.

1 komentar:

  1. Terimakasih Mbak Niken, artikel tentang sistem memori ini sangat lengkap. Salam dari kami Sistem Memori

    BalasHapus