Rabu, 18 April 2012

Tugas Soft Skill


Pada tugas mata kuliah Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar, kali ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai tema tugas yang diberikan yaitu mengenai Soft Skill. Pada tulisan saya kali ini juga menggunakan gabungan dari beberapa sumber terkait dengan teorinya.

1.      Pengertian Soft Skill

Soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang “EQ” (Emotional Intelligence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi keterampilan keterampilan keras (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan teknis pekerjaan dan banyak kegiatan lainnya.
Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008) merupakan tingkah laku personal dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.
Soft skills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Atribut soft skills, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut soft skills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini dapat berubah jika yang bersangkutan mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru.
Sharma (2009), menyebutkan bahwa soft skills adalah seluruh aspek dari generic skills yang juga termasuk elemen-elemen kognitif yang berhubungan dengan non-academic skills. Ditambahkan pula bahwa, berdasarkan hasil penelitian, tujuh soft skills yang diidenfikasi dan penting dikembangkan pada peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, meliputi; keterampilan berkomunikasi (communicative skills), keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah (thinking skills and Problem solving skills), kekuatan kerja tim (team work force), belajar sepanjang hayat dan pengelolaan informasi (life-long learning and Information management), keterampilan wirausaha (entrepreneur skill), etika, moral dan profesionalisme (ethics, moral and professionalism), dan keterampilan kepemimpinan (leadership skills).

2.      Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Setiap orang memerlukan soft skill dan tidak hanya hard skill. Soft skill bisa mempengaruhi hard skill, sebaliknya terlalu berbangga diri dengan hard skill yang dimiliki akan membuat soft skill menurun karena dianggap tidak penting.
Hard skill adalah kemampuan yang biasa dipelajari di sekolah atau universitas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan subyek yang dipelajari. Misalnya, seorang mahasiswa belajar akuntansi dengan harapan bahwa setelah belajar akuntansi dia bisa membuat laporan keuangan. Hard skill bisa diukur dengan melakukan tes yang ada hubungannya dengan bidang yang dipelajari. Bisa dikatakan bahwa hard skill bersifak kasat mata atau nyata.
Sedangkan soft skill adalah sesuatu yang tak kasa mata/ imajiner/ abstrak. Seperti salah satu pengertian soft skill sebelumnya, Soft skills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Tak seperti hard skill yang terukur dan bisa dipelajari, maka soft skill tidak dipelajari secara langsung baik di sekolah maupun universitas. Pengukurannyapun sulit. Bagaimana ukuran orang baik itu? Apa definisi orang jujur? Bagaimana cara mengetahui seseorang tersebut jujur ataukah tidak? Bagaimana cara membaca pikiran orang lain? Bagaimana cara menyenangkan orang lain? Apa yang harus dilakukan agar atasan simpati kepada kita? Bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan tentang kita? dan hal-hal lainnya yang sejenis.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Harvard University, dikatakan bahwa kesuksesan seseorang dalam bidang apapun yang sedang ia tekuni tak semata-mata karena kemampuan intelektual yang dimiliki (hard skill) namun juga kemampuan dalam mengelola emosi atau soft skill. Bahkan secara gamblang penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa 80% kesuksesan manusia ditentukan oleh bagaimana cara ia mengelola emosinya dan sisanya baru faktor bernama hard skill.

3.      Keterkaitan antara Hard Skill dan Soft Skill di Dunia Kerja dan Perkuliahan
Secara eksplisit telah terlihat bahwa soft skills sangat diperlukan dalam pemanfaatan-nya di dalam perencanaan dan proses pencarian pekerjaan (wawancara oleh pemberi pekerjaan) dan kesuksesan meniti karir dalam pekerjaanya. Ini mengindikasikan bahwa soft skills menentukan kecepatan lulusan mendapatkan  pekerjaan, selain didukung oleh hard skillnya. Ruben and DeAngelis (1998) dari hasil survei nya mengelompokkan kompetensi yang dibutuhkan dan seseorang dapat sukses meniti karir dan kehidupannya, yaitu kompetensi personal, komunikasi, organisasi, internasional/antar budaya dan domain.
Sedangkan Puliam (2008) menyebutkan bahwa skills yang paling dicari oleh pemberi kerja adalah keterampilan komunikasi, integritas/kejujuran, keterampilan interpersonal, motivasi/inisiatif, etika kerja yang kuat, bekerja dalam tim, keterampilan komputer, analitis, fleksibilitas/adaptibilitas, dan detail oriented.
Beach (1982) mensitasi penelitian di AS yang menunjukkan bahwa sebanyak 87% orang kehilangan pekerjaannya atau gagal terpromosikan karena mempunyai gaya hidup dan prilaku yang tidak memadai atau tidak baik selain karena keterampilan kerja atau pengetahuan yang belum mencukupi. Perlunya kemampuan soft skills juga diperkuat oleh hasil survei yang dilakukan National Association of Colleges and Employers (NACE) tahun 2002 di Amerika Serikat. Peter Vogt kemudian mengelompokkan hasil survei itu menjadi 10 kemampuan atau keterampilan yang diminta oleh pemberi kerja dari para pencari kerja.

4.      Apa yang di Butuhkan dari Lulusan Universitas untuk Dunia Kerja

Untuk mendapatkan pekerjaan yang prestisius lulusan dituntut tidak hanya mempunyai kemampuan akademik (hardskill) yang tinggi, tetapi juga harus mempunyai kemampuan softskill. Softskill sangat diperlukan untuk mencapai kemampuan akademik sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum. Untuk dapat mencapai prestasi akademik tinggi mahasiswa dituntut untuk mempunyai kemampuan softskill seperti kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, kemampuan kepemimpinanan, kemampuan kerja sama, kemampuan beretika.

Suksesnya lulusan dalam pekerjaannya membutuhkan :
a)      Kemampuan berbahasa asing,
b)      Kemampuan komunikasi interpersonal,
c)      Kemampuanbekerja dalam tim,
d)     Rasa percaya diri,
e)      Disiplin,
f)       Ketertarikan/keterlibatan dalam pekerjaan,
g)      Kemampuan beradaptasi,
h)      Toleransi dan menghargai pendapat orang lain
i)        Penguasaan teknologi informasi.

Secara jelas ditunjukkan bahwa soft skills sangat dibutuhkan lulusan perguruan tinggi untuk dapat bersaing dalam mendapatkan pekerjaan, meniti karir dalam pekerjaannya dan untuk berwirausaha sendiri. Dapat dikatakan bahwa hard skills atau technical skills lulusan tidak bermakna besar bila miskin soft skills. Technical skills sendiri tidak menuntun seseorang pada pengakuan, promosi dan lebih penting lagi adalah peluang, jadi technical skills tetap penting demikiani juga soft skills.

Demikian teori-teori dan penjelasan yang saya gunakan untuk menjabarkan mengenai Soft Skill. Jika ada kesalahan dalam penjelasan, mohon maaf. Terimakasih.

Referensi::
·         Wicaksana,. W. Diakses dari http://iwayan.info/Lecture/Softskills/MateriKelasSoft Skill_ver100214_IWS.pdf. Tanggal 15 Maret 2012
·         Listyani,. E. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131569343/ Semnas%20Mipa%202011.pdf. Tanggal 17 Maret 2012
·         NN. Diakses dari http://russellbedford.co.id/downloads/publications/ee531_ Naskah%20Juli%202011.pdf. Tanggal 17 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar