Minggu, 28 Maret 2010

Definisi Autis


Untuk definisi atau penjelasan awal tentang autisme saya mendapatkan sumber dari internet. Autisme berasal dari kata “autos” yang berarti segala sesuatu yang mengarah pada diri sendiri. Dalam kamus psikologi umum (1982), autisme berarti preokupasi terhadap pikiran dan khayalan sendiri atau dengan kata lain lebih banyak berorientasi kepada pikiran subyektifnya sendiri dari pada melihat kenyataan atau realita kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penderita autisme sering disebut orang yang hidup di “alamnya” sendiri. 
 
Autisme atau autisme infantil ( Early Infantile Autism) pertama kali dikemukakan oleh Dr. Leo Kanner 1943 ( dalam Budiman, 1998) seorang psikiatris Amerika. Istilah autisme dipergunakan untuk menunjukkan suatu gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol yang sering disebut Sindrom Kanner. Ciri yang menonjol pada sindrom Kanner antara lain ekspresi wajah yang kosong seolaholah sedang melamun, kehilangan pikiran dan sulit sekali bagi orang lain untuk menarik perhatian mereka atau mengajak mereka berkomunikasi.

Pada awalnya istilah “autisme” diambilnya dari gangguan schizophrenia, dimana Bleuer memakai autisme ini untuk menggambarkan perilaku pasien skizofrenia yang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri. Namun ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari autisme pada penderita skizofrenia dengan penyandang autisme infantile. Pada skizofrenia, autisme disebabkan dampak area gangguan jiwa yang didalamnya terkandung halusinasi dan delusi yang berlansung minimal selama 1 bulan, sedangkan pada anak-anak dengan autisme infantile terdapat kegagalan dalam perkembangan yang tergolong dalam kriteria Gangguan Pervasif dengan kehidupan autistik yang tidak disertai dengan halusinasi dan delusi (DSM IV, 1995).

Ahli lain mendefinikan autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya kelainan atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan ciri kelainan fungsi dalam tiga bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang.

Mengenai Autis


1. PENDAHULUAN

Banyak orang tua memginginkan anaknya terlahir dengan sempurna, tanpa kekurangan sedikit pun baik fisik maupun daya intelektualnya. Karena bagi sebagian orang memutuskan menikah untuk memiliki keturunan dan dapat mewarisi apa yang dimiliki keluarganya, bahkan ada yang memiliki keinginan untuk menjadikan anaknya sesuai dengan keinginannya. Orangtua pastinya akan menumpahkan kasih sayang kepada anaknya, tak perduli saat usianya masih dalam hitungan detik ataupun saat anak sudah tumbuh dewasa sekalipun.

Namun apa yang akan terjadi seandainya anak yang anda lahirkan, ternyata tidak terlahir sebagai anak yang sehat secarafisik maupun intelektual?. Mungkin jika anda termasuk orang tua yang tidak siap secara psikologis akan merasa tertekan karena kekurangan yang dimiliki anak anda. Yang mesti orangtua waspadai adalah perhatikankan tumbuh kembang buah hati anda, seandainya terjadi sesuatu yang tidak wajar sebaiknya periksaan keahlinya agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Gangguan- gangguan yang terjadi pada anak dapat diketahui oleh orang. Banyak orangtua kurang mengetahui tentang gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada masa kecil yang dapat bertambah jika kurang mendapatkan penanganan yang tepat. Gangguan yang akan coba saya ungkap yaitu; AUTISME.